Kamis, 12 Mei 2016

HAMBATAN KOMUNIKASI 

1. Hambatan dari Proses  Komunikasi
  • -Hambatan dari pengirim pesan, misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi  dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi  oleh perasaan atau situasi emosional.
  • - Hambatan dalam penyandian/simbol
Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti  lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.
  • - Hambatan media, adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan.
  • - Hambatan dalam bahasa sandi. Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima
  • - Hambatan dari penerima pesan, misalnya kurangnya perhatian pada  saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut.
  • - Hambatan dalam memberikan  balikan. Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.
 2. Hambatan Fisik
Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya.
3. Hambatan Semantik.
Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi  kadang-kadang mempunyai  arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima
4.  Hambatan Psikologis 
Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim  dan penerima pesan.

Sumber :
https://hestuningikrarini.wordpress.com/2014/12/02/definisi-proses-dan-hambatan-komunikasi/

Pengertian Komunikasi Menurut para Ahli



Apa itu pengertian komunikasi? Kata atau istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris disebut Communication berasal dari bahasa Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang artinya "membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih". Dalam pengertian secara khusus mengenai komunikasi itu sendiri menurut Hovland Komunikasi adalah “proses mengubah perilaku orang lain”. Banyak ahli di dunia juga memberikan sumbangan pemikiran tentang komunikasi. Seperti apa pengertian komunikasi menurut mereka?

Pengertian Komunikasi Menurut para Ahli

Pengertian Komunikasi Menurut para Ahli
Komunikasi
Berikut ini beberapa Pengertian Komunikasi Menurut para Ahli:
  • Everett M. Rogers: Komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.
  • Rogers & D. Lawrence Kincaid: Komunikasi adalah suatu proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yg pada gilirannya akan tiba pada saling pengertian yg mendalam.
  • Shannon & Weaver: Komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yg saling pengaruh mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak sengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi.
  • Harorl D. Lasswell: Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yg menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa.
  • Raymond S. Ross: Komunikasi adalah suatu proses menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau respons dari pikirannya yg serupa dengan yg dimaksudkan komunikator.
  • Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
  • Bernard Berelson & Gary A. Steiner: Komunikasi adalah Transmisi informasi, gagasan, emosi, ketrampilan, dan sebagainya, dengan menggunakan simbol-simbol -kata-kata, gambar, figur, grafik dan sebagainya. Tindakan atau proses transmisi itulah yg disebut dengan komunikasi.
  • John R. Wenburg dan William W Wilmot: Komunikasi adalah suatu usaha untuk memperoleh makna.
  • Carl I.Hovland: Komunikasi adalah proses yg memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan untuk mengubah perilaku orang lain
  • Harorl D. Lasswell:  Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yg menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa? Dengan akibat apa atau hasil apa? (Who? Says what? In which channel? To whom? With what effect?)
  • Judy C pearson & Paul E melson: Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna
  • Stewart L. Tubbs & Sylvia Moss: Komunikasi adalah proses makna diantara dua orang atau lebih.
  • William I. Gordon, [dedy Mulyana: Komunikasi secara ringkas dapat didefinisikan sebagai suatu transaksi dinamis yg melibatkan gagasan dan perasaan.
  • M. Djenamar. SH: Komunikasi adalah seni untuk menyampaikan informasi, ide-ide, seseorang kepada orang lain.
  • William Albig: komunikasi adalah proses pengoperan lambang yg berarti diantara individu-individu.
  • Prof. Dr. Alo Liliweri: Komunikasi adalah pengalihan suatu pesan dari satu sumber kepada penerima agar dapat dipahami.
  • Anwar arifin: Komunikasi merupakan suatu konsep yg multi makna. Makna komunikasi dapat dibedakan berdasarkan Komunikasi sebagai proses sosial Komunikasi pada makna ini ada dalam konteks ilmu sosial. Dimana para ahli ilmu sosial melakukan penelitian dengan menggunakan pendekatan komunikasi yg secara umum menfokuskan pada kegiatan manusia dan kaitan pesan dengan perilaku.
  • Murphy & Mendelson: Komunikasi merupakan suatu komunikaso untuk membangun & mempertahankan hubungan interpersonal.
  • Aristoteles: komunikasi adalah alat dimana warga masyarakat dapatberpartisipasi dalam demokrasi
  • Redi Panuju: Komunikasi adalah sistem aliran yg menghubungkan dan kinerja antar bagian dalam organisasi sehingga menghasilkan suatu sinergi.
  • Hoben: Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal.
  • Anderson: Komunikasi merupakan proses yg dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yg berlaku.
  • Barnlund: Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego.
  • Lexicographer: Komunikasi adalah upaya yg bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yg sama terhadap pesan yg saling dipertukarkan adalah tujuan yg diinginkan oleh keduanya.
Sumber :
http://www.pengertianahli.com/2013/07/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html#

Pengertian komunikasi one way traffic dan two way traffic

1. One Way Traffic: Komunkasi satu arah yang artinya komunikasi ini terjadi jika seseorang mengirim berita tidak bermaksud untuk menerima umpan balik (respon) dari orang yang menerimanya secara langsung. Jadi hanya bermaksud memberikan informasi atau menyampaikan perintah dari atasan untuk dikerjakan karyawan.
Contoh : A B
A : Si pengirim berita
B : Si penerima berita
Contoh Lain : Acara berita di televisi merupakan contoh dari komunikasi secara tidak langsung karena kita hanya bisa melihat si pembawa berita dan mendengarkan berita – berita apa saja yang 
dia sampaikan.
2. Two Way Traffic: Komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang lain dimana kedua orang tersebut sama-sama aktif dalam memberikan tanggapan. Jadi baik komunikator maupun komunikan sama-sama aktif dalam berinteraksi.
Two way traffic ini biasanya dilakukan di antara sesama teman atau sesama karyawan yang berada dalam tingkatan struktur organisasi yang sama.
Contoh : A B
A : Si pengirim berita dan juga Si penerima Berita
B : Si penerima berita dan juga Si Pengirim berita

Sumber :

Pentingnya Komunikasi Dalam Organisasi

A. Pengertian Komunikasi Organisasi.
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harafiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Everet M. Rogers dalam bukunya Communication in Organization, mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert Bonnington dalam buku Modern Business: A Systems Approach, mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen mengoordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya secara individual.
Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi organisasi sebagai berikut: fungsi perintah; fungsi relasional; fungsi manajemen ambigu.
1. Fungsi perintah berkenaan dengan angota-anggota organisasi mempunyai hak dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan dan bertindak atas suatu perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.
2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi kenirja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara. Misal: kepuasan kerja; aliran komunikasi ke bawah maupun ke atas dalam hirarkhi organisasional, dan tingkat pelaksanaan perintah. Pentingnya dalam hubungan antarpersona yang baik lebih terasa dalam pekerjaan ketika anda merasa bahwa banyak hubungan yang perlu dlakukan tidak anda pilih, tetapi diharuskan oleh lingkungan organisasi, sehingga hubungan menjadi kurang stabil, lebih memacu konflik, kurang ditaati, dsb.
3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Misal: motivasi berganda muncul karena pilihan yang diambil akan mempengaruhi rekan kerja dan organisasi, demikian juga diri sendiri; tujuan organisasi tidak jelas dan konteks yang mengharuskan adanya pilihan tersebut adanya pilihan tersebut mungkin tidak jelas. Komunikasi adalah alat untuk mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi bersama.

B. Unsur – Unsur Komunikasi
Unsur-unsur Komunikasi ada 5, yaitu :
1.Komunikator
Dalam komunikasi, setiap orang atau kelompok dapat menyampaikan pesan-pesan komunikasi itu sebagai suatu proses dimana komunikator dapat menjadi komunikan, sebaliknya komunikan dapat menjadi komunikator.
2.Menyampaikan berita
                Dalam penyampaian berita seorang yang ingin berkomunikasi haruslah menjelaskannya secara lugas,cepat,dan tepat. Agar dilain hari, tidak ada kesalahan informasi yang didapat.
3.Berita-berita yang disampaikan
                Dalam sebuah komunikasi berita-berita yang akan disampaikan haruslah mempunyai beberapa syarat, diantaranya :
·         Tepat
·         Akurat
·         Serta dapat dibuktikan kebenarannya.
4.Komunikasi
Komunikasi dapat digolongkan menjadi 3 jenis yaitu personal, kelompok dan massa.
Dari sasarannya dapat di arahkan kedalam komunikasi personal, kelompok dan komunikasi massa.

a. Komunikasi Personal
Komunikasi yang ditujukan kepada satu orang saja (tunggal).

b. Komunikasi Kelompok
Komunikasi yang ditujukan kepada kelompok tertentu.

c. Komunikasi Massa.
Komunikasi yang ditujukan kepada massa atau komunikasi yang menggunakan media massa.
Pada dasarnya komunikasi dicirikan oleh sejumlah atribut tertentu.

5.Tanggapan atau reaksi
reaksi merupakan hasil akhir dari suatu komunikasi, yaitu sikap dan tingkah laku orang, sesuai atau tidaknya dengan yang kita inginkan. Apabila sikap dan tingkah laku sesuai maka komunikasi itu berhasil. Reaksi ini dapat dilihat dari personal opinion, publik opinion dan majority opinion.
1. Personal Opinion
    Pendapat pribadi, hal ini merupakan akibat atau hasil yang diperoleh dari komunikasi. 
    Ini merupakan pendapat seseorang terhadap suatu masalah tertentu.
2. Public Opinion
    Pendapat umum, merupakan penilaian sosial mengenai sesuatu yang penting dan   
    berarti atas dasar pertukaran pikiran yang dilakukan secara individu secara sadar.
3. Majority Opinion
    Merupakan pendapat sebagian besar dari masyarakat umum.

C. Bagaimana Cara Menyalurkan ide melalui komunikasi
Cara penyaluran ide melalui komunikasi dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1.       Ide (gagasan)
Dalam tahapan ini baru didapat sebuah ide atau gagasan yang akan disalurkan melalui komunikasi.
2.       Perumusan
Dalam tahapan ini, setelah ide didapat kemudian di rumuskan oleh sang pemilik ide yang akan dituangkan dalam bentuk kata-kata. Dapat dikatakan juga proses perancangan ide (gagasan ) dalam bentukk yang real.
3.       Penyaluran / transmitting
Dalam tahapan ini dilakukan penyaluran ide,atau dapat dikatakan juga ide akan dituangkan dalam bentuk tertulis, lisan ataupun berbentuk simbol.
4.       Penerimaan
Dalam tahapan ini sebuah ide sudah disalurkan oleh si pembuat ide, kepada si penangkap ide / penangkap berita .
5.       Pengertian
Dalam tahapan ini si penangkap berita memahami isi dari ide yang disampaikan oleh si pembuat ide, kemudian ide tersebut dijadikan ide oleh si penangkap berita.
6.       Tindakan
Tahapan terakhir ini adalah tidakan yang dilakukan oleh seseorang yang dilakukan karena adanya ide yang diberikan oleh si pembuat ide.
D. Hambatan – Hambatan Komunikasi
Dalam sebuah komunikasi juga terdapat hambatan-hambatan yang menghalangi komunikasi tersebut berjalan lancar.hambatan-hambatan tersebut diantaranya :
·         Hambatan yang bersifat teknis
·         Hambatan semantik
·         Hambatan perilaku
E. Klasifikasi Komunikasi Dalam Organisasi
1. Dari segi sifatnya :

  • ·         Komunikasi Lisan
  • ·         Komunukasi Tertulis
  • ·         Komunikasi Verbal
  • ·         Komunikasi Non Verbal
2. Dari segi arahnya

  • ·         Komunikasi Ke atas
  • ·         Komunikasi Ke bawah
  • ·         Komunikasi Diagonal Keatas
  • ·         Komunikasi Diagonal Kebawah
  • ·         Komunikasi Horizontal
  • ·         Komunikasi Satu Arah
  • ·         Komunikasi Dua Arah
3. Menurut Lawannya :

  • ·         Komunikasi Satu Lawan Satu
  • ·         Komunikasi Satu Lawan Banyak (kelompok)
  • ·         Kelompok Lawan Kelompok
4. Menurut Keresmiannya :

  • ·         Komunikasi Formal
  • ·         Komunikasi Informal
KESIMPULAN

Komunikasi adalah proses penyampaian informasi dari seseorang kepada orang lain dalam lingkungan oraganisasi. Dalam penyelengaraan organisasi komunikasi sangat diperlukan sebab dengan komunikasi akan muncul hal-hal positif seperti:
·         Timbulnya kemahiran dalam bekerja.
·         Timbulnya semangat dalam bekerja.
·         Timbulnya kerja sama.
Dengan adanya hal-hal positif di atas, maka dalam sebuah organisasi, komunikasi harus terselenggara dengan baik dan efektif. Komunikasi dapat dikatakan berjalan baik dan efektif apabila setiap anggota memperoleh keterangan-keterangan yang jelas dalam melaksanakan pekerjaannya. Lewat komunikasi rasa ingin tahu dapat tersalurkan, hal ini mampu mendorong semangat kerja. Selain itu komunikasi juga membantu menyatukan anggota organsisasi untuk bekerja sama. Oleh karena itu komunikasi mutlak diperlukan demi tercapainya tujuan organisasi.

Sumber :


perbedaan proses pengaruh berdasarkan kekuasaan dengan berdasarkan wewenang

PENGERTIAN KEKUASAAN DAN SUMBER KEKUASAAN
        
     Kekuasaan adalah kemampuan untuk menggunakan pengaruh pada orang lain; artinya
kemampuan untuk mengubah sikap atau tingkah laku individu atau kelompok. Kekuasaan juga
berarti kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan, atau kejadian.
Kekuasaan tidak sama dengan wewenang, wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa
wewenang akan menyebabkan konflik dalam organisasi.
Secara umum ada dua bentuk kekuasaan:
1. Pertama kekuasaan pribadi, kekuasaan yang didapat dari para pengikut dan didasarkan
    pada seberapa besar pengikut mengagumi, respek dan terikat pada pemimpin.
2. Kedua kekuasaan posisi, kekuasaan yang didapat dari wewenang formal organisasi.
    Kekuasaan berkaitan erat dengan pengaruh (influence) yaitu tindakan atau contoh tingkah laku
    yang menyebabkan perubahan sikap atau tingkah laku orang lain atau kelompok.
     Kekuasaan tidak begitu saja diperoleh individu, ada 5 sumber kekuasaan menurut John Brench
dan Bertram Raven, yaitu : 
1. Kekuasaan menghargai (reward power)
    Kekuasaan yang didasarkan pada kemampuan seseorang pemberi pengaruh untuk memberi
    penghargaan pada orang lain yang dipengaruhi untuk melaksanakan perintah. (bonus sampai
    senioritas atau persahabatan)
2. Kekuasaan memaksa (coercive power)
Kekuasaan berdasarkan pada kemampuan orang untuk menghukum orang yang dipengaruhi
kalau tidak memenuhi perintah atau persyaratan. (teguran sampai hukuman).
3. Kekuasaan sah (legitimate power)
Kekuasaan formal yang diperoleh berdasarkan hukum atau aturan yang timbul dari pengakuan
seseorang yang dipengaruhi bahwa pemberi pengaruh berhak menggunakan pengaruh
sampai pada batas tertentu.
4. Kekuasaan keahlian (expert power)
    Kekuasaan yang didasarkan pada persepsi atau keyakinan bahwa pemberi pengaruh
    mempunyai keahlian relevan atau pengetahuan khusus yang tidak dimiliki oleh orang yang
    dipengaruhi. (professional atau tenaga ahli).

5. Kekuasaan rujukan (referent power)
    Kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang atau kelompok yang didasarkan pada indentifikasi
    pemberi pengaruh yang menjadi contoh atau panutan bagi yang dipengaruhi. (karisma,
    keberanian, simpatik dan lain-lain).


Bagaimana Menangani Kekuasaan

     Pandangan kekuasaan dengan wajah negatif mengartikan kekuasaan sebagai mempunyai
kekuasaan atas diri orang lain yang kurang beruntung dan menganggap orang sebagai tidak lebih
dari pion untuk digunakan atau dikorbankan kalau ada kebutuhan untuk itu. Pandangan ini akan
menyebabkan kegagalan bagi pengguna kekuasaan, karena orang yang dijadikan pion cenderung
akan menentang wewenang atau menerima dengan sangat pasif. Apapun yang terjadi nilainya
bagi manajer amat terbatas.
Wajah positif kekuasaan yang paling baik dicirikan dengan perhatian untuk struktur
kelompok. Manajer akan mendorong anggota kelompok untuk mengambangkan kekuatan
dan kompetensi yang diperlukan untuk menjadi sukses sebagai individu dan sebagai
anggota dari organisasi.
Karakteristik kunci menangani kekuasaan dengan sukses (John P Kotter) :
1. Peka terhadap sumber kekuasaan mereka, menjaga tindakan tetapi tetap kosisten
    dengan harapan orang.

2. Mengakui perbedaan biaya, resiko dan manfaat dari lima kekuasaan dasar, menggunakan
    dasar kekuasaan manapun yang sesuai dengan situasi atau orang tertentu.

3. Menghargai bahwa setiap dasar kekuasaan mempunyai keunggulan, mencoba
    mengembangkan keterampilan dan kredibilitas mereka sehingga dapat menggunakan
    metode apa pun yang paling baik.

4. Mempunyai sasaran karier yang membuat mereka mengembangkan dan menggunakan
    kekuasaan, membuat orang merasa tergantung padanya, dan menggunakan salah satu
    tipe kekuasaan yang paling mungkin untuk dipakai.

5. Bertindak secara dewasa dan mengembangkan kendali diri, menghindari menonjolkan
    kekuasaan secara angkuh dan mencoba untuk bertindak tidak kasar bila tidak diperlukan.

6. Memahami bahwa kekuasaan perlu untuk melaksanakan pekerjaan, merasa senang
     menggunakan kekuasaan untuk mendorong keberhasilan pelaksanaan tugas organisasi.

Kekuasaan menjadi mudah terlembaga, tetapi bagi mereka yang dipercaya orang lain,
memiliki kekuasaan kelihatannya lebih mudah untuk mempengaruhi orang lain.
Arti Kunci Kekuasaan (Rosabeth Moss Kanter) :
1. Aktivitas luar biasa, membuat perubahan, menempati suatu posisi atau berhasil mengambil
resiko yang besar akan mendorong kepemilikan kekuasaan.
2. Visibilitas, menjadi dikenal atau memperoleh kesempatan diperkenalkan dengan pemegang
kekuasaan akan mendorong kesuksesan menggunakan kekuasaan yang dimiliki.
3. Relevansi, memiliki kekuasaan yang berhasil berarti mampu meyelesaikan masalah
organisasi yang otentik atau akurat.
4. Sponsor, mempunyai sponsor atau mentor- seseorang memberi nasehat kepada anda
mengenai cara agar behasil dalam organisasi- dapat menjadi sumber kekuasan informal,
terutama bila sponsor menikmati kekuasaan yang cukup besar
Kekuasaan adalah fakta penting dari kehidupan organisasi. Manajer tidak hanya harus
menerima dan memahaminya sebagai bagian dari pekerjaan , tetapi harus juga belajar cara
menggunakannya tanpa menyalahgunakannya untuk mencapai sasaran sendiri dan organisasi.

WEWENANG
Mengapa manajer dapat memerintah karyawan. Pada situasi yang normal, manajer dapat
membuat karyawan mengerjakan apa yang ia perintahkan. Mengapa manajer dapat mendapatkan
hak untuk memerintah.
Ada dua pandangan yang menjelaskan wewenang formal (resmi):
1. Pandangan klasik (classical view)
    Wewenang datang dari tingkat paling atas, kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat
    yang lebih bawah
2. Pandangan penerimaan (acceptance view)
    Sudut pandang wewenang adalah penerima perintah, bukannya pemberi perintah.
    Pandangan ini dimulai dengan pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh
    penerima perintah. Penerima perintah akan menentukan apakah akan menerima perintah
    atau tidak.

dari buku Manajemen dan Sistem Informasi Manajemen 1, Pertemuan Ke-2
Noviyanto, ST Halaman 4
ada Dua Pandangan Wewenang Formal
1. Pandangan Klasik
2. Pandangan Penerimaan

Menurut Chester I. Bernard seseorang akan memenuhi perintah apabila dipenuhi empat kondisi
berikut:
Dia dapat memahami komunikasi
Dia percaya bahwa perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi
Perintah tersebut tidak bertentangan dengan kepentingan secara keseluruhan, dan
Secara fisik dan mental mampu menjalankan perintah tersebut.
Wewenang Lini, Staff dan Fungsional
Wewenang Lini
Dimiliki oleh manajer lini yang mengambil keputusan untuk mencapai tujuan organisasi secara
langsung. Dalam bagan organisasi, wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan
manajemen puncak sampai ke manajemen tingkat bawah.
Wewenang Staff
Dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang memberikan jasa atau nasehat kepada manajer
lini. Staff ahli biasannya merupaka istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Staff ahli
memberikan nasehat berdasarkan keahlian, pengalamana, atau riset dan analisis yang diperlukan,
termasuk bantuan pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian.

Wewenang Fungsional
Kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang mempunyai wewenang fungsional.
fungsi keuangan dan akuntansi sering diberikan wewenang fungsional.

Delegasi Wewenang
Dapat diartikan sebagai penugasan wewenang dan tanggung jawab formal organisasi
kepada orang lain, dalam hal ini karyawan. Wewenang dapat didelegasikan sesuai dengan prinsip
skalar dari manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis wewenang harus ditetapkan dengan
jelas dari manajemen puncak sampai karyawan paling bawah. Delegasi wewenang bukan
merupakan pelepasan tanggung jawab.
Keuntungan dan Halangan Delegasi Wewenang
Delegasi wewenang memungkinkan manajer menyelesaikan lebih banyak pekerjaan
daripada kalau semuanya dikerjakan sendiri. Kadang bawahan mempunyai keahlian yang lebih
dibandingkan dengan manajer untuk hal-hal tertentu.
Beberapa manajer kadang enggan mendelegasikan wewenang karena:
tidak yakin akan kemampuan bawahan
merasa mampu mengerjakan sendiri
tidak efisien untuk mengajari bawahannya melakukan tugas
takut wewenangnya akan berkurang, atau takut kalau bawahannya dapat melakukan tugas
lebih baik dibandingkan dirinya.
Karyawan kadang enggan menerima delegasi wewenang karena beberapa alasan:
takut gagal
merasa tidak ada penghargaan untuk krja yang akan dilakukannya, atau tidak mau
menganggung risiko
semua risiko diserahkan atau ditanggung oleh manajer.

Delegasi Wewenang yang Efektif
1. Memutuskan pekerjaan mana yang akan didelegasikan, karena tidak semua pekerjaan dapat
didelegasikan
2. Memutuskan siapa yang akan memperoleh penugasan, dengan beberapa pertimbangan:
waktu yang dipunyai karyawan, kemampuan yang dimiliki karyawan, dan kesempatan yang
akan dimanfaatkan oleh karyawan
3. Mendelegasikan tugas, disertai dengan informasi dan pemberian wewenang yang cukup,
dan bentuk hasil yang diharapkan
4. Menetapkan Feedback, untuk memonitor kemajuan yang dicapai oleh bawahan.

sumber :
http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&sqi=2&ved=0CBUQFjAA&url=http%3A%2F%2Fviyan.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles%2F15113%2F2_WEWENANG%2C%2BDELEGASI%2BDAN%2BDESENTRALISASI.pdf&rct=j&q=Membuat%20perbedaan%20proses%20pengaruh%20berdasarkan%20kekuasaan%20dengan%20berdasarkan%20wewenang.&ei=d_3UTcS5DIHKrAfgzs2IDA&usg=AFQjCNEck5jUBwV_X3IWmCY_Bp-_8Bb5sw&sig2=ANbgBmix6GSryeq8kz0zVw&cad=rja


Categories

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Postingan Populer